Gunakan telapak jari telunjuk, tengah dan manis untuk meraba perlahan mulai dari daerah sekitar payudara. Ketika tangan mendekati area puting, raba lebih keras untuk mengetahui lebih sesakma ada tidaknya benjolan Perhatikan juga apakah ada cairan yang keluar dari putting berupa cairan bening, darah atau susu terlebih bila sedang tidak menyusui. Meski selalu berusaha menyantap makanan bergizi, terkadang tubuh kita masih kekurangan satu atau beberapa zat gizi penting. Inilah cara sederhana untuk mendeteksi adanya kekurangan itu. Prof. Dr. Darwin Karyadi dan Dr. Muhilal dalam bukunya yang berjudul Kecukupan Gizi yang Dianjurkan mengatakan bahwa tubuh kita membutuhkan 50 macam senyawa dan unsur dalam jumlah tertentu, yang harus diperoleh dari makanan setiap harinya agar fungsi tubuh bisa berjalan lancar. Bila jumlah tersebut tidak terpenuhi atau malah kelebihan, maka kesehatan tubuh yang optimal tidak akan bisa tercapai. Namun meski kita selalu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, terkadang tubuh kita tidak mendapat zat gizi yang terdapat pada makanan tersebut. Diantara penyebabnya adalah karena kemungkinan makanan kita sudah kehilangan banyak zat gizi pada waktu dimasak atau sewaktu berada dalam penyimpanan. Metode memasak yang membutuhkan berbagai perlakuan dan waktu memasak yang lama, menyebabkan banyak zat gizi yang hilang atau rusak. Salah satu contoh, kebiasaan mengupas dan memotong buah tetapi tidak langsung memakannya sama saja dengan menghilangkan sebagian vitamin yang terdapat dalam buah tersebut. Belum lagi vitamin yang terbuang pada waktu buah atau sayur tersebut dicuci. Lalu bagaimana caranya mengetahui apakah tubuh kita sudah cukup mendapat semua jenis vitamin yang dibutuhkan atau tidak? Datanglah ke ahli gizi atau dokter untuk menjalani tes darah. Dari hasil tes darah tersebut, kita bisa mengetahui apakah kebutuhan nutrisi kita telah tercukupi atau belum. Tapi adakah cara sederhana untuk mendeteksi sendiri tanda-tanda dini tubuh kita kekurangan vitamin atau mineral? Menurut seorang ahli gizi dari Amerika, salah satu cara yang sederhana adalah dengan meilhat urine kita. Dari warna urine bisa diketahui apakah kebutuhan vitamin B sudah tercukupi atau belum. Vitamin B larut dalam air, jadi setiap hari pasti terbuang lewat urine. Pada saat tubuh kita butuh lebih banyak vitamin B maka warna urine kita akan cenderung jernih. Namun bila warna urine kita lebih gelap, berarti kebutuhan vitamin B saat itu hanya sedikit saja. Artinya kita sedang tidak kekurangan vitamin B. Cara lainnya adalah dengan 'membaca' sinyal-sinyal yang dikirimkan tubuh yang bisa kita lihat jika kita cukup teliti. Namun bisa juga dengan cara memperhatikan jenis makanan yang kita pilih ketika timbul dorongan untuk ngemil suatu jenis makanan. Dorongan untuk ngemil terkadang bisa diartikan bahwa kita sebenarnya alergi terhadap makanan tersebut. Namun bisa juga merupakan petunjuk yang alami bahwa sesungguhnya tubuh lita kekurangan vitamin atau mineral tertentu. Jadi dengan mengamati jenis makanan yang kita pilih ketika timbul dorongan untuk ngemil, ternyata dapat juga membantu kita memahami jenis vitamin atau mineral apa saja yang saat itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa tubuh Anda butuh lebih banyak protein, vitamin B atau lemak dalam makanan Anda. Namun jika Anda cenderung ngemil kacang asin, barangkali Anda justru sedang kekurangan natrium. Jika kita ingin terus menyantap keju, ada kemungkinan tubuh kita membutuhkan kalsium dan fosfor. Cobalah mengkonsumsi lebih banyak brokoli yang juga berkadar tinggi kalsium dan fosfor namun kalorinya lebih rendah dibanding keju.
7 years ago