"Anda pernah mimpi nggak dari Medan ke Jakarta lewat darat cuma satu hari?" ia menambahkan. Di Jepang, langkah seperti ini telah ditempuh hingga jarak tempuh yang tadinya satu hari menjadi hanya enam jam. Antara lain dengan kereta api supersonik. "Apa tidak hebat kalau negara bisa kayak gitu?" tuturnya. Harry menilai, pemerintah belum begitu serius menangani masalah infrastruktur. Selain porsinya kurang besar, fokusnya masih terkonsentasi di Jawa. Pemerintah juga terkesan tidak mau mengambil risiko, seperti menaikkan defisit anggaran dan memotong belanja modal demi infrastruktur yang nyaman. Lulusan Okhlahoma State University, Amerika Serikat, itu berharap, suatu saat Indonesia bisa meniru Cina yang menjadi besar karena menghubungkan infrastruktur dari barat sampai ke timur hingga mentok di perbatasan Rusia. Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, mengungkapkan bahwa persoalan infrastruktur jalan ini cukup kompleks. Pada saat ini, infrastruktur yang ada telah overload dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang melintas. Sementara itu, proyek tol Trans-Jawa yang sudah lama direncanakan masih terkendala pembebasan tanah, meski sebagian sudah terealisasi. Menurut dia, pemerintah telah melakukan banyak hal terkait peningkatan infrastruktur jalan ini. Namun anggaran yang ada membuat pelaksanaannya harus bertahap. Pada saat ini, sedang dilakukan penanganan jalan jalur pantura di berbagai ruas. Berita Hankam, Militer, TNI. Majalah Otomotif Online. Penerbangan, Pariwisata. Ponsel, Komputer, Seluler, Kamera Digital. Kotabumi, Lampung Utara. Maritim, Kapal, Laut. Resep Memasak, Kuliner Kesehatan. Tourism and Aviation. Cooking Recipes. Gambar Kartun. "Ada yang di Kudus, Tegal, Ciasem, dan lain-lain," kata Hermanto. Menurut data Dirjen Bina Marga yang diperoleh Gatra, jalan raya melayani 84% penumpang. Sisanya mengandalkan jalur udara, laut, dan sungai. Untuk angkutan barang, bahkan 90,4% masih menggunakan jalur darat. Panjang jalan nasional mencapai 38.600 kilometer per 23 Mei 2011. Dari jumlah itu, yang rusak hanya 12,96% dan tersebar di lintas Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua. Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 29,8 trilyun untuk pemeliharaan rutin, rekonstruksi jalan, peningkatan kapasitas, dan pembebasan tanah untuk jalan baru. Jika proyek ini terwujud, setidaknya bisa mengurangi rasa penat Kastama ketika melintasi pantura Jawa.
7 years ago