Sudah satu minggu ini saya berada di rumah orang tua saya yang berada di kawasan Prokimal, Lampung Utara. Dan sebagai seorang blogger, meskipun belum professional, saya masih melakukan kegiatan blogging setiap hari. Dan syukur Alhamdulillah, hampir di setiap hari juga saya masih bisa membuat posting untuk beberapa blog yang saya kelola. Meskipun posting-posting atau tulisan sederhana. Tapi tetap saja harus disebut posting.
Biasanya saya melakukan kegiatan blogging di Pulau Bunyu, sebuah pulau kecil yang terletak di ujung utara profinsi Kalimantan Timur. Meskipun hanya sebuah pulau kecil, tapi di Bunyu saya bisa melakukan kegiatan blogging dengan baik. Itu jika tidak dimasukkan kendala yang disebabkan oleh kualitas jaringan gprs yang merupakan akses utama saya untuk mendapatkan koneksi internet. Untuk penyediaan tenaga listrik dari PLN setempat, saya fikir tidak ada masalah yang berarti. Jadwal pemadaman aliran listrik hanya pada hari Sabtu saja. Dimulai dari pukul delapan pagi hingga pukul empat sore dengan alasan untuk kegiatan perawatan mesin pembangkit listrik dan jaringan. Dan saya nilai kinerja PLN di Bunyu cukup baik. Bisa menjadi sumber listrik komputer pribadi saya setiap hari, keculai hari Sabtu.
Soal kendala koneksi internet dengan mengandalkan jaringan gprs sepertinya sering dialami oleh banyak orang di Indonesia. Jangankan jaringan gprs di pulau kecil seperti Bunyu itu, di kota-kota besar pun sering terjadi keluhan serupa. Saya jadi berkesimpulan, para operator seluler di Indonesia hanya mampu menyediakan jaringan gprs saja, tapi kinerja layanan itu tidak diperhatikan. Padahal untuk dapat menggunakan jaringan gprs, pelanggan dikenakan biaya sesuai tarif masing-masing operator. Bukan gratis. Bayangkan, yang berbayar pun layanannya tidak dapat dipertanggungjawabkan, apalagi yang layanan gratis.
Sebaiknya tidak usah dikeluhkan lagi tentang kualitas jaringan gprs itu. Mungkin para operator itu hanya akan bilang, siapa suruh tinggal di tempat yang coverage gprs-nya bermasalah. Atau siapa suruh menggunakan jaringan gprs untuk melakukan koneksi internet. Meskipun seperti menjadi pihak yang tidak berdaya dan teraniaya, untuk sementara ini kita nikmati dulu kondisi yang sudah ada.
Lalu apa kendala yang saya alami di tempat tinggal orang tua saya saat saya melakukan koneksi ke dunia maya? Soal jaringan gprs, jangan ditanya lagi. Masih sama. Bagaimana dengan persedian arus listrik untuk komputer yang saya gunakan? Benar-benar ajaib. Jadwal pemadaman aliran listrik di kawasan Prokimal, Kotabumi, atau kawasan Lampung pada umumnya ternyata sangat luar biasa. Setiap hari selalu ada pemadaman aliran listrik dengan jadwal sesuka hati.
Dari para penduduk di sekitar tempat tinggal orang tua saya, saya memperoleh informasi bahwa dulu pemadaman listrik hanya terjadi setiap dua hari sekali. Jadwal seperti itu sebenarnya sudah saya anggap jadwal yang ajaib. Dan sekarang jadwal itu makin sering terjadi dan makin ajaib. Saya jadi berfikir, apa program perluasan jaringan PLN di daerah ini hanya sekedar program basa-basi saja. Yang penting sediakan jaringannya dulu, stabilitas penyediaan listriknya soal nanti.
Dalam kondisi seperti ini sebenarnya saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Jika itu tidak mengganggu aktifitas para penduduk. Tapi ternyata itu menjadi sangat mengganggu. Dari kerusakan pada peralatan elektronik milik penduduk akibat seringnya terjadi pemadaman aliran listrik, hingga pada penurunan produktifitas kegiatan industri dalam skala kecil maupun besar yang dilakukan oleh penduduk. Dan jika hal ini terus terjadi, kemajuan apa yang bisa diharapkan?
7 years ago